RSS
Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sabtu, 07 Desember 2013

KOMUNIKASI KELOMPOK


KOMUNIKASI KELOMPOK

A.       Definisi Komunikasi Kelompok
            Seperti halnya definisi-definisi lain, komunikasi kelompok pun selalu diutarakan berbeda-beda untuk setiap pakarnya. Perbedaan pendapat ini wajar sekali, mengingat para pakar yang mengemukakan pendapat mengenai komunikasi kelompok pun berbeda latar belakangnya, mulai dari pengalaman, sampai pendidikan yang berbeda satu sama lain. Latar belakang psikologi, sosiokologi, dan komunikologi dapat membedakan pendapat para pakar karena objek formal di setiap bidang kajiannya berbeda namun terdapat juga persamaan pada objek materialnya, yaitu manusia.
            Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang. Komunikasi kelompok terbagi atas kelompok kecil ataupun kelompok besar tergantung pada jumlah orang yang terlibat dan sejauh mana hubungan psikologisnya.
B.        Karakteristik Komunikasi Kelompok
            Karakteristik komunikasi kelompok, yaitu norma (persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya; ada tiga kategori norma yaitu norma sosial, prosedural, dan norma tugas) dan peran (pola-pola perilaku yang diharapkan dari setiap anggota kelompok; ada dua fungsi peran dalam kelompok, yaitu fungsi tugas dan fungsi pemeliharaan).
            Karakteristik dari kelompok kecil, yaitu : ditujukan pada kognisi komunikan, prosesnya berlangsung secara dialogis, sirkular, komunikator menunjukkan pesan atau pikiran kepada komunikan, umpan balik berbentuk verbal. Sedangkan karakteristik dari kelompok besar, yaitu : ditujukan kepada Afeksi komunikan, prosesnya berlangsung secara linear, dialogis namun berbentuk tanya jawab. Suatu kelompok disadari atau tidak berpengaruh sangat besar terhadap cara suatu individu dalam bertindak, bersikap, berperilaku, dan pola pikir.
            Komunikasi kelompok biasanya digunakan untuk bertukar informasi, menambah pengetahuan, memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku, mengembangkan kesehatan jiwa, dan meningkatkan kesadaran.

C.      Bentuk Komunikasi Kelompok
            Komunikasi kelompok terdiri atas dua bentuk, yaitu :
a. Komunikasi Kelompok Deskriptif
Dalam komunikasi kelompok deskriptif, pengelompokkan sejumlah orang terdiri atas kelompok tugas, kelompok pertemuan, dan kelompok penyadar.
b. Komunikasi Kelompok Perspektif
Dalam komunikasi kelompok perspektif akan dijelaskan bagaimana suatu kelompok dapat menyelesaikan suatu persoalan, menyelesaikan tugas, menyampaikan gagasan, dan hal-hal lain yang dapat dikomunikasikan antara sejumlah orang yang terlibat dalam kelompok tersebut. Berikut ini adalah format yang biasa dilakukan pada komunikasi kelompok perspektif, antara lain :
1.         Diskusi meja bundar adalah format berdiskusi dengan cara melingkar dimana tidak ada seorang moderator yang ditunjuk secara khusus.
2.         Diskusi panel adalah format khusus yang anggota-anggota kelompoknya berinteraksi, baik berhadap-hadapan maupun melalui seorang mediator, di antara mereka sendiri dan dengan hadirin, tentang masalah yang controversial.
3.         Simposium adalah serangkaian pidato pendek yang menyajikan berbagai aspek dari sebuah topik atau posisi yang pro dan kontra terhadap masalah yang controversial, dalam format diskusi yang sudah direncanakan sebelumnya.
4.         Forum ceramah adalah format diskusi yang dilakukan terutama sekali untuk saling berbagi informasi.
5.         Kolokium adalah sejenis format diskusi yang memberikan kesempatan pada wakil-wakil khalayak untuk mengajukan pertanyaan yang sudah dipersiapkan kepada seorang (atau beberapa orang) ahli.
6.         Prosedur parlementer adalah format diskusi yang secara ketat mengatur peserta diskusi yang besar pada periode waktu yang tertentu ketika sejumlah keputusan harus dibuat.
7.         Konferensi adalah wakil-wakil organisasi berkumpul untuk membicarakan masalah tertentu.
8.        Seminar adalah seorang /kelompok ahli yang bertugas menjawab pertanyaan-pertanyaan hadirin/pers.
Keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicerminkan dengan adanya fungsi-fungsi yang dilaksanakannya. Fungsi-fungsi tersebut, antara lain fungsi hubungan sosial, fungsi pendidikan, fungsi persuasi, fungsi pemecahan masalah, fungsi pembuatan keputusan, dan fungsi terapi.
D.       Prinsip Dasar Komunikasi Kelompok
Kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas kita sehari-hari. Kelompok baik yang bersifat primer maupun sekunder, merupakan wahana bagi setiap orang untuk dapat mewujudkan harapan dan keinginannya berbagi informasi dalam hamper semua aspek kehidupan. Ia bias merupakan media untuk mengungkapkan persoalan-persoalan pribadi (keluarga sebagai kelompok primer), ia dapat merupakan sarana meningkatkan pengethuan para anggotanya (kelompok belajar) dan ia bias pula merupakan alat untuk memecahkan persoalan bersama yang dihadapi seluruh anggota (kelompok pemecahan masalah). Jadi, banyak manfaat yang dapat kita petik bila kita ikut terlibat dalam seuatu kelompok yang sesuai dengan rasa ketertarikan (interest) kita. Orang yang memisahkan atau mengisolasi dirinya dengan orang lain adalah orang yang penyendiri, orang yang benci kepada orang lain (misanthrope) atau dapat dikatakan sebagai orang yang antisosial.
Ada empat elemen yang muncul dari definisi yang dikemukakan oleh Adler dan Rodman tersebut, yaitu :
·         Elemen pertama adalah interaksi dalam komunikasi kelompok merupakan faktor yang penting, karena melalui interaksi inilah, kita dapat melihat perbedaan antara kelompok dengan istilah yang disebut dengan coact. Coact adalah sekumpulan orang yang secara serentak terkait dalam aktivitas yang sama namun tanpa komunikasi satu sama lain. Misalnya, mahasiswa yang hanya secara pasif mendengarkan suatu perkuliahan, secara teknis belum dapat disebut sebagai kelompok. Mereka dapat dikatakan sebagai kelompok apabila sudah mulai mempertukarkan pesan dengan dosen atau rekan mahasiswa yang lain.
·         Elemen yang kedua adalah waktu. Sekumpulan orang yang berinteraksi untuk jangka waktu yang singkat, tidak dapat digolongkan sebagai kelompok. Kelompok mempersyaratkan interaksi dalam jangka waktu yang panjang, karena dengan interaksi ini akan dimiliki karakteristik atau ciri yang tidak dipunyai oleh kumpulan yang bersifat sementara.
·         Elemen yang ketiga adalah ukuran atau jumlah partisipan dalam komunikasi kelompk. Tidak ada ukuran yang pasti mengenai jumlah anggota dalam suatu kelompok. Ada yang memberi batas 3-8 orang, 3-15 orang dan 3-20 orang. Untuk mengatasi perbedaan jumlah anggota tersebut, muncul konsep yang dikenal dengan smallness, yaitu kemampuan setiap anggota kelompk untuk dapat mengenal dan memberi reaksi terhadap anggota kelompok lainnya. Dengan smallness ini, kuantitas tidak dipersoalkan sepanjang setiap anggota mampu mengenal dan memberi rekasi pada anggota lain atau setiap anggota mampu melihat dan mendengar anggota yang lain/seperti yang dikemukakan dalam definisi pertama.
·         Elemen terakhir adalah tujuan yang mengandung pengertian bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok akan membantu individu yang menjadi anggota kelompok tersebut dapat mewujudkan satu atau lebih tujuannya.
E.        Fungsi komunikasi kelompok
a.       Fungsi pertama dalam kelompok adalah hubungan sosial, dalam arti bagaimana suatu kelompok mampu memelihara dan memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya seperti bagaimana suatu kelompok secara rutin memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk melakukan sktivitas yang informal, santai dan menghibur.
b.      Pendidikan adalah fungsi kedua dari kelompok, dalam arti bagaimana sebuah kelompok secara formal maupun informal bekerja unutk mencapai dan mempertukarkan pengetahun. Melalui fungsi pendidikan ini, kebutuhan-kebutuhan dari para anggota kelompok, kelompok itu sendiri bahkan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Namun demikian, fungsi pendidikan dalam kelompok akan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, bergantung pada tiga faktor, yaitu jumlah informasi baru yang dikontribusikan, jumlah partisipan dalam kelompok serta frekuensi interaksi di antara para anggota kelompok. Fungsi pendidikan ini akan sangat efektif jika setiap anggota kelompk membawa pengetahuan yang berguna bagi kelompoknya. Tanpa pengetahuan baru yang disumbangkan msing-masing anggota, mustahil fungai edukasi ini akan tercapai.
c.       Dalam fungsi persuasi, seorang anggota kelompok berupaya mempersuasikan anggota lainnya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang terlibat usaha-usaha persuasif dalam suatu kelompok, membawa resiko untuk tidak diterima oleh para anggota lainnya. Misalnya, jika usaha-usaha persuasif tersebut terlalu bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok, maka justru orang yang berusaha mempersuasi tersebut akan menciptakan suatu konflik, dengan demikian malah membahayakan kedudukannya dalam kelompok.
d.      Fungsi keompok juga dicerminkan dengan kegiatan-kegiatannya untuk memecahkan persoalan dan membuat keputusan-keputusan. Pemecahan masalah (problem solving) berkaitan dengan penemuan alternatif atau solusi yang tidak diketahui sebelumnya; sedangkan pembuatan keputusan (decision making) berhubungan dengan pemilihan antara dua atau lebih solusi. Jadi, pemecahn masalah menghasilkan materi atu bahan untuk pembuatan keputusan.
e.       Terapi adalah fungsi kelima dari kelompok. Kelompok terapi memiliki perbedaan dengan kelompok lainnya, karena kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Objek dari kelompok terapi adalah membantu setiap individu mencapai perubahan personalnhya. Tentunya, individu tersebut harus berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya guna mendapatkan manfaat, namun usaha utamanya adalah membantu dirinya sendiri, bukan membantu kelompok mencapai konsensus. Contoh dari kelompok terapi ini adalah kelompok konsultasi perkawinan, kelompok penderita narkotika, kelompok perokok berat dan sebagainya. Tindak komunikasi dalam kelompok-kelompok terapi dikenal dengan nama pengungkapan ciri (self disclosure). Artinya, dalam suasana yang mendukung, setiap anggota dianjurkan untuk berbicara secara terbuka tentang apa yang menjadi permasalahannya. Jika muncul konflik antar anggota dalam diskusi yang dilakukan, orang yang menjadi pemimpin atau yang memberi terapi yang akan mengaturnya.
Dalam organisasi, komunikasi berfungsi untuk :
1.      Pengaturan dan operasi, yakni untuk kepentingan penyelesaian pekerjaan dan membereskan tugas demi pencapaian tujuan.
2.      Inovasi/pembaharuan, untuk kepentingan pembaharuan dan pengubahan tata kerja demi penyesuaian, kelangsungan hidup, dan pengembangan organisasi di tengah lingkungan yang terus berubah.
3.      Sosialisasi atau pembinaan, yakni berkaitan dengan anggota sebagai manusia. Khusus dalam upaya motivasi, pengimbalan, dan moral kerja.
Sosialisasi berdampak kepada :
a.       Harga diri anggota
b.      Hubungan interpersonal dalam organisasi
c.       Motivasi ; integrasi kepentingan pribadi ke dalam kepentingan organisasi
F.        Teori Komunikasi kelompok Menurut Fisher
            Model Fisher sesuai dengan namanya bahwa teori ini dikemukakan oleh Aubrey Fisher. Adanya teori ini dilatar-belakangi adanya pembagian dari kelompok besar. Teori ini merupakan suatu bagian dari tindak komunikasi kelompok tugas. Dalam model Fisher ini ada empat tahap yang harus dilewati seseorang dalam menjalani suatu hubungan dengan anggota kelompok.
Asumsi Dasar dan Uraian Teori
Teori ini menjelaskan bagaimana proses yang harus dilewati seseorang dalam suatu kelompok untuk menghasilkan sesuatu yang disepakati bersama antar anggota kelompok. Asumsi dasar dari teori adalah adanya tahapan-tahapan yang harus dilalui seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang lain (anggota dalam kelompoknya). Tahapan-tahapan tersebut terdiri atas :
1.                Orientasi, pada tahapan ini seorang individu akan berusaha untuk saling mengenal, saling menangkap perasaan anggota kelompoknya, dan mencoba menemukan peranan dan status. Dalam tahapan ini akan ada kecenderungan perbedaan pendapat.
2.               Konflik, tahapan ini merupakan tindak lanjut dari adanya perbedaan pendapat pada tahap pertama. Dalam situasi ini terdapat peningkatan perbedaan antara satu individu dengan anggota kelompok lainnya, setiap individu berusaha mempertahankan apa yang ia inginkan.
3.               Pemunculan, pada tahap ini setiap individu berusaha untuk mengurangi tingkat perbedaan pendapat. Tujuannya untuk mengurangi konflik, namun yang terjadi adalah individu sudah tidak lagi memiliki kejelasan dalam menentukkan sikap.
Peneguhan, tahap akhir yang dilakukan seseorang dalam kelompoknya yaitu bagaimana para anggota memperteguh konsensus kelompok. Dalam hal ini akan ada saran bagaimana penyelesaian yang baik dan akan ada keputusan dari perbedaan yang ada pada para anggota.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

nice share, thanks info nya ..
Perumahan Elit

Posting Komentar