RSS
Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 04 Desember 2013

HADITS - HADITS TENTANG KISAH ZAMAN DAHULU


HADITS - HADITS TENTANG KISAH ZAMAN DAHULU
 
1.    Hadist Tentang Pemaaf
a.        Empat perkara yang mulia
اربع من أعطيهن فقد أعطي خير الدنيا والاخرة لسان ذاكر وقلب شاكر وبدن على البلاء صابر وزوجة لاتبغيه خوفافي نفسها ولاماله (رواه الطبرانى عن ابن عباس)
Artinya : ada empat perkara, barang siapa diberi perkara itu, berarti ia benar-benar telah diberi kebaikan dunia dan akhirat, yaitu : lisan yang selalu berzikir (kepada allah), kaldu yang selalu bersyukur (kepada-nya), tubuh yang sabar dalam menghadapi cobaan, dan seorang istri yang mau dikawininya bukan lantaran takut celaka atau mengarap hartanya.
Penjelasan
Barang siapa yang dianugerahi lisan yang gemar berzikir kepada allah, hati yang gemar berzikir kepada Allah, hati selalu bersyukur kepadanya, tubuh yang selalu sabar dalam mengahadapi musibah dan selalu rendah hati, istri yang benar-benar setia kepadanya, bukan karena takut kepadanya dan bukan pula karena menginginkan hartanya, maka tersebut benar-benar telah memperoleh kebaikan dunia dan akhirat.[1]
b.        Keutamaan memberi maaf
مَنْ عَفَا عِنْدَ اْلقٌدْرَةِ عَفَا اللهٌ عَنْهٌ يَوْمَ الْعٌسْرَة (رواه الطبراني)
Artinya : barang siapa yang memaafkan dalam keadaan mampu (untuk membalas), nisya Allah akan memaafkannya pada hari yang sulit.
Penjelasan
Yang dimaksud dengan yaumul usroh ialah hari yang penuh dengan kesulitan, yaitu hari kiamat
Orang yang memaafkan saudaranya, padahal ia mampu membalasnya niscaya allah akan memaafkannya dari hari yang penuh dengan kesulitan, yaitu hari kiamat.
c.       Cintailah saudaramu seperti engkau mencintai dirimu sendiri
لايؤمن احدكم حتى يحب لاخيه مايحب لنفسه (رواه البخارى)
Artinya : tidak beriman seorang di antara kalian sebelum ia mencintai saudaranya sepertinya kecintaannya terhadap dirinya sendiri.
Penjelasan
Iman seorang masih belum sempurna sebelum ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.
2.    Hadist tentang pendendam
a.        Perbuatan tercela
اربعة يبغضهم الله تعالى البياع الحلاف والفقير المختال والشيخ لزانى والامام الجائر (رواه النسا ئى عن أبى هريرة)

Artinya : empat orang yang dibenci oleh allah SWT, yaitu : penjual yang banyak bersumpah; orang kafir yang sombong dan takkabur, orang yang sudah tua berzina; dan imam yang zhalim.
Penjelasan
Hadis ini memperingatkan kita agar tidak mengerjakan hal-hal yang tercela seperti yang disebutkan diatas, yaitu penjual yang banyak bersumpah untuk melariskan barang jualannya, orang miskin yang sombong dan merasa besar diri, orang sudah tua tetapi gemar berzina dan imam yang zalim. Hadis ini merupakan suatu pernyataan bahwa perbuatan-perbuatan tersebut dosa besar, yang pelakunya harus segera tobat dan menyesali segala perbuatanya, serta memperbaiki amal perbuatannya dengan banyak beramal sholeh.[2]
b.      Tidak sayang kepada manusia, tidak disayangi allah
من لايرحم الناس لا يرحم الله (رواه الترمذي عن أبى سعيد)
            Artinya : barang siapa tidak menyayangi manusia, allah tidak akan menyayanginya.
Penjelasan :
Orang yang tidak disayangi oleh allah ialah orang yang didalam hatinya tidak terdapat rasa belas kasihan terhadap sesamanya.
c.       Tidak dapat dipercaya dan ingkar janji
لاايمان لمن لا امانة له ولادين لمن لاعهدله(رواه ابن حبان)
Tiada iman bagi orang yang tidak dapat dipercya, dan tiada agama bagi orang yang tidak dapat memegang janjinya.
Penjelesan
Iman dan amanat merupakan dua sejoli yang tak dapat dipisah-pisahkan, begitu pula agama dan berpegang teguh kepada janji. Apabila seseorang tidak ada rasa amanatnya, berarti tidak ada iman padanyadan apabila ia tidak berpegang teguh kepada janjinya, berarti tidak ada agama pada dirinya. Makna yang dimaksud ialah dirinya kosong dari iman dan kosong daro agama.
1. Kisah Pada Zaman Nabi Muhammad SAW
A.    Nabi Muhammad saat diracuni oleh Kaum Yahudi
Ibnu Ishaq berkata :“Setelah Rasulullah saw merasa aman dan tentang Zainab binti al-Harits, istri Sallam bin Misykan, menghadiahkan kambing bakar kepada beliau. Sebelumnya Zainab telah bertanya daging bagian manakah yang paling disukai Rasulullah saw ? Dikatakan kepadanya :“Daging bagian paha. Kemudian dia menaburkan racun ke seluruh kambing itu terutama bagian pahanya. Setelah dihidangkan maka Rasulullah saw pung mencicipi dan mengunyahnya tetapi tidak sampai ditelan. Sedang Basyar bin Barra‘ bin Ma‘rur yang ikut mencicipi bersama Rasulullah saw telah mengunyah dan menelannya. Rasulullah saw memuntahkan kunahan itu seraya berkata :“Tulang ini memberitahukan kepadaku bahwa ia mengandung racun.“ Kemudian Nabi saw memanggil wanita itu dan mengakui perbuatannya. Nabi saw bertanya :“Kenapa kamu lakukan itu ?“ Ia menjawab :“Anda telah bertindak terhadap kaumku sedemikian rupa. Kalau anda seorang raja (akan mati karena racun) dan aku merasa lega, tetapi kalau anda benar seorang nabi tentu anda akan diberitahu (oleh Tuhan tentang racun itu).“ Perempuan itu kemudian dilepaskan oleh Rasulullah saw. Akibat makan daging beracun itu, Basyar bin Barra‘ meninggal dunia. (Siroh Al Buthy)
Dari Abu Haurairah Bahwa ketika Khaibar ditaklukkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi hadiah seekor kambing beracun. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung bersabda: 'Tolong kumpulkanlah orang-orang Yahudi yang ada di sini.' Maka mereka dikumpulkanlah di hadapan beliau. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Saya akan bertanya kepada kalian tentang sesuatu, apakah kalian akan menjawab dengan jujur? ', mereka menjawab; 'Ya, wahai Abu Qasim (Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam).' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Siapakah ayah kalian? ' Mereka menjawab; 'Ayah kami si fulan.' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kalian bohong!, tetapi ayah kalian adalah si fulan.' Mereka menjawab; 'Baginda benar.' Lalu beliau bersabda kepada mereka: 'Apakah kalian akan jujur jika saya tanya tentang sesuatu? ' Mereka menjawab; 'Ya, dan jika kami berbohong niscaya baginda mengetahuinya, sebagaimana baginda mengetahui ayah-ayah kami.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada mereka: 'Siapakah penghuni neraka? ' Mereka menjawab; 'Kami berada di dalamnya sebentar dan kemudian baginda menggantikan kami di dalamnya.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada mereka: Terhinalah kalian di dalamnya, demi Allah subhanahu wata'ala kami tidak akan menggantikan kalian di dalamnya selamanya." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada mereka: "Apakah kalian akan berkata jujur terhadap pertanyaan yang akan kutanyakan kepada kalian?", mereka menjawab; Ya. Beliau bersabda: "Apakah kalian membubuhi racun pada (daging) kambing tersebut?" Mereka menjawab; "Ya, " beliau bertanya: "Apa yang menyebabkan kalian berbuat demikian?" Mereka menjawab; "Kami ingin terbebas jika baginda seorang pembohong dan jika baginda benar seorang Nabi maka (racun itu) tidak bakalan mencelakai baginda." (HR. Bukhari)
Dari Anas RA, bahwasanya ada seorang wanita Yahudi pernah membawakan daging kambing yang telah diberi racun kepada Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah pun mencicipi sebagian dari daging kambing tersebut. Setelah itu wanita Yahudi tersebut dibawa ke hadapan Rasulullah SAW. Kemudian beliau menginterogasinya tentang perihal daging kambing beracun tersebut, maka wanita Yahudi itu menjawab, "Sebenarnya, aku ingin membunuhmu hai Muhammad dengan daging kambing beracun yang kuhidangkan itu." Rasulullah SAW berkata kepadanya, "Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan kemampuan kepadamu untuk melakukan pembunuhan itu."Anas berkata, "Para sahabat bertanya, 'Ya Rasulullah, bagaimana jika kami bunuh saja wanita Yahudi ini.' Rasulullah menjawab, "Tidak usah."Anas berkata, "Setelah peristiwa itu, maka saya masih mengenali bekas racun daging kambing itu pada anak lidah Rasulullah." (HR. Muslim)
B. Kisah pada zaman sekarang
Agar tiada dendam atau sakit hati yang berkembang dalam hati, saat kita disakiti atau diperlakukan buruk oleh orang lain.
Berikut adalah sejumlah kesadaran yang dapat kita hadirkan dalam hati kita saat seseorang telah berprilaku buruk kepada kita, agar tidak ada dendam yang berkembang dalam hati.
- Ingatlah bahwa perbuatan orang itu kepada kita tidak keluar dari kehendak Allah. Allah menginginkannya itu terjadi dan ada hikmah dibalik itu.
- Ingatlah dosa-dosa kita. Karena tidaklah keburukan menimpa kita melainkan karena sebab dosa-dosa kita. Sibuklah dengan tobat dan istighfar, dari pada sibuk mencela dan mencari-cari cara untuk membalasnya.
- Ingatlah pahala yang sungguh besar bagi orang yang mau memaafkan dan bersabar. “Barangsiapa yang memberi maaf dan melakukan kebaikan, maka pahalanya di sisi Allah.” (QS. Asy Syuuraa: 40)
- Ingatlah bahwa memaafkan dan berbuat baik akan membuat hati kita bersih dari keinginan-keinginan buruk, hasad dan dendam. Dengan itu hati akan merasakan kelezatan yang jauh lebih lezat dari kelezatan melampiaskan dendam.
- Ingatlah bahwa dendam akan membuat jiwa menjadi hina, sedangkan memaafkan akan membuat jiwa menjadi mulia. “Tidaklah Allah menambah kepada seorang hamba dengan sikap memaafkan melainkan kemuliaan” (HR Muslim)
- Ingatlah bahwa balasan yang kita akan dapatkan sesuai dengan perbuatan yang kita lakukan. Kita pun pasti pernah berbuat zalam dan dosa. Jika kita memaafkan, Allah pun akan memaafkan kita.
- Ingatlah bahwa menyibukkan diri dengan dendam akan menghabiskan waktu dan membuat hati menjadi tidak fokus. Sehingga banyak hal-hal bermanfaat kita lewatkan. Maka jangan sampai musibah lebih besar menimpa kita.
- Ingatlah bahwa Rasulullah tidak pernah sekali pun dendam karena urusan pribadinya. Jika itu terjadi kepada orang yang paling mulia, bagaimana dengan kita?
- Ingatlah bahwa sabar adalah setengah dari keimanan. Jika kita bersabar, maka kita berarti sedang menjaga keimanan kita.
- Ingatlah bahwa dengan bersabar berarti kita telah mengalahkan dan mengendalikan jiwa kita. Karena jiwa yang tidak dapat kita taklukan akan mengajak kita pada kebinasaan.

- Ingatlah bahwa jika kita bersabar, maka Allah pasti akan menolong kita.

- Ingatlah jika kita bersabar, maka itu akan menjadi sebab orang yang telah berbuat zalim kepada kita menyesal dengan tindakannya, malu dan bisa jadi malah mencintai kita, setelah sebelumnya membenci kita. “Balaslah keburukan itu dengan yang labih baik, maka tiba-tiba orang yang tadinya antara kamu dan dia ada permusukan, menjadi seolah-olah seperti teman yang dekat.” (QS. Fushilat: 34)
- Ingatlah bisa jadi jika kita membalas perbuatan buruknya kepada kita, hal itu akan membuatnya semakin bertambah buruk.
- Ingatlah bahwa orang yang biasa mendendam, ia pasti akan terjerumus pada kezaliman. Karena jiwa sulit untuk berbuat adil.
- Ingatlah bahwa kesabaran itu akan menjadi penggugur dosa kita atau pengangkat derajat kita. Dan itu tidak akan kita dapatkan jika kita tidak bersabar dan melampiaskan dendam.

- Ingatlah bahwa sabar dan tidak membalas adalah kebaikan yang akan melahirkan kebaikan yang lain, dan kebaikan itu akan melahirkan kebaikan lagi dan begitu seterusnya. Karena diantara balasan kebaikan itu adalah kebaikan berikutnya.


[1] Ahmad sayyid al-hasyimi, hadis-hadis pilihan(Bandung: penerbit sinar indo algensindo, 2005), hal 111
[2] Ibid 114

0 komentar:

Posting Komentar